Kamis, 02 Juni 2011

Laporan Perjalanan MTD



Even spekatakuler di kota malang udah berakhir beberapa waktu yang lalu. Ya, namanya adalah Malang Tempoe Dulu ke 6. kali in saya akan membawakan laporan perjalanan saya di even tersebut. semoga info berikut iin dapat berguna untuk anda.. ^^

  1. Tentang
Malang tempo dulu ke 6 ini diselenggarakan dengan mengusung tema Discovering Heritage. Untuk itu dihaapkan dengan adanya even ini dapat membawa perubahan dan merubah pandangan orang bahwa festival ini hanya sekedar pasar malam yang utin diadakan setiap tahun.

  1. Pembukaan.
Malang Tempo Dulu ke-6 kali ini dibuka pada tanggal 19 mei 2011. Pembukaan berlangsung pada jam 18.00. jadwal pembukaan seharusnya dilasanakan pada sore hari, namun terpaksa ditunda karena terjadi hujan deras. Pembukaan disemarakkan dengan barisan drumband dan paskibra dari beberapa sekolah yang berpartisipasi untuk menyemarakan pembukaan Malang Tempo Dulu.

  1. Acara
Malang tempo dulu yang terletak di jalan Ijen kota malang ini diselenggarakan selama 4 hari lamanya. Yaitu mulai 19 sampai 22 mei 2011. Dalam 4 hari tersebut, terlihat banyak sekali warga yang antusias terhadap even ini. Maklum saja, karena mereka hanya dapat merasakan suasana Kota Malang dengan latar tahun tahun kemerdekaan hanya dalam 4 hari. Meskipun dengan latar tahun tahun kemerdekaan, banyak ara pedaggang yang menjual baang barang yang susah atau jarang ditemui di era modern seperti ini. Misalkan saja makanan tradisional, gulali, bahkan sampai uang yang sudah tidak digunakan saat ini.
Namun meskipun idak digunakan lagi, bukan berarti penjual yang satu ini sepi dari pembeli. Para pembeli justru mengerumuni kumpulan uang yang dipelihatkan dengan rasa penasaran. Khususnya bagi mereka yang tidak pernah menggunakan uang tersebut sebelumnya.
Harga jualnyapun berfariasi tergantung jenis dan nominal yang terdapat pada uang tersebut. Misalkan saja uang Rp 500 kertas, dijual dengan harga IDR 5.000. Dan uang recehan kuno yang bisa mencapai harga puluhan ribu. Hal itu sangat dapat menjadi peluang untuk para kolektor uang kuno untuk menambah koleksinya. Atau sekedar menjadi hiasan kenang kenangan.

Selain itu terdapat panggung hiburan didepan musium brawijaya. Disana diadakan berbagai macam pelombaan dan kegiatan hiburan. Misalkan saja tari topeng malangan yang selalu tampil di dalam even tersebut. Lalu workshop seni tari (topeng putri) yang memikat para pengunjung. Masih banyak juga acara yang menarik lainya, bahkan bukan hanya waga lokal saja yang datang ke even ini. Melaikan jua para pendatang dari luar kota maupun luar negeri. Hal itu dapat terbukti karena adanya beberapa turis asing yang datang dan antusias untuk berfoto dan memilih pilih dagangan yang dijajakan sepanjang jalan.

Di beberapa belokan arah jalan, sengaja dipasang sesuatu benda yang seperti baliho yang berisi tentang profil Kota Malang pada jaman jepang, belanda sampai era kemerdekaan. Disalah satu baliho itu, juga terdapat saat saat Soekarno (presiden pertama RI) meresmikan Tugu Malang Kuçeçwara yang menjadi lambang dan kebanggaan Kota Malang.
Selain itu, juga terdapat gambar gambar keadaan Kota Malang pada zaman Jepang. Salah satunya adalah kata kata perintah dalam kemiliteran. Terdapat benyak sekali perintah perintahnya, mulai dari berbaris, hormat, langkah tegap dsb, yang ditulis dengan huruf katakana dengan pengatian romaji (Alphabet) menggunakan bahasa indonesia disampingnya. Saya tidak dapat menyebutkan satu persatu karena kebetulan tidak terlalu hafal dengan huruf katakana ^^”. Disamping itu, juga terdapat cara penggambaran bendera jepang yang benar. Seperti pengukuran diameter lingkaran, jarak lingkaran dengan ujung kanan, kiri dan atas dsb.
Untuk memperkuat suasana tempo dulu, maka panitia memberi setting yang menarik dengan menambahkan diorama benteng kota malang yang pernah ada. Kalau tidak salah letaknya berada di dearah kayutangan. Diorama tersebut jelas menjadi perhatian bagi pengunjung yang datang. Sebenarnya saya penasaran dengan apa isi dari benteng tersebut, namun saya tidak bisa masuk karena masih ditutup. Maklum saja, saya datang di pagi hari. Jadi belum semua fasilitas beroprasi. Untuk itulah mengapa kebanyakan orang memilih datang di malam hari.

Untuk masalah jalan, pemerintah telah mengantisipasi kemacetan yang akan terjadi di jalur jalur alternatif dengan memberi atau membuka banyak jalur alternatif yang efektif digunakan. Jika pada pagihari sampai jam 10, jalan ini masih dapat digunakan oleh para pengendara motor dan mobil. Penutupan total baru diberlakukan setelah diatas jam 10 sampai malam hari. Penjagaan dilakukan secara ketat. Hal itu wajar saja, kaena Even ini terletak di salah satu jalan penting di kota ini.
  1. Kumpulan Foto
Berikut adalah beberapa kumpulan foto yang berhasil saya dapatkan,, mungkin sedikit gak penting.. ^^”




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentar ya :)